Selasa, 27 Juli 2010

Flu saat hamil ternyata berisiko pada bayi

Ternyata menjadi ibu hamil bukan hal yang mudah. ibu hamil harus benar-benar menjaga kondisinya agar tidak terserang sakit, dan berakibat pada anaknya kelak lahir.

Sebuah studi melaporkan bahwa perempuan yang terkena flu saat hamil beresiko melahirkan anak dengan penyakit kejiwaan chizoprenia saat si anak beranjak dewasa. Ketika memasuki usia dewasa muda, si anak bisa mengalami gejala seperti orang gila.

Dalam studi awalnya, peneliti menggunakan tikus percobaan. Tikus-tikus tersebut diberi senyawa kimia yang menyerupai kerja virus dalam menghasilkan flu atau serangan sistem imun tubuh lainnya. Tikus yang dijadikan objek studi adalah tikus yang sedang mengandung (hamil). Selama mengalami infeksi, otak tikus dimonitor menggunakan alat scan MRI.


Hasil percobaan menunjukkan bahwa anak tikus yang dilahirkan oleh tikus yang diberi senyawa bervirus tersebut ternyata normal. Tapi ketika memasuki usia dewasa muda, tikus tersebut mulai menunjukkan gejala schizophrenia.

Hal yang sama juga terlihat pada manusia, dimana gejala awal schizophrenia terjadi pada usia 20-an tahun. Hasil scan menunjukkan terdapat tanda-tanda yang mengarah pada penyakit schizophrenia seperti pembesaran ventrikel dan cairan di otak.

"Jika saat kehamilan menderita penyakit yang berhubungan dengan virus, maka patut diwaspadai perkembangan otak anak kelak karena risiko szhizoprenia bisa saja terjadi," kata Professor Ina Weiner dari Departemen Psikologi di Tel Aviv University seperti dilansir Timesonline, Jumat (5/2/2010).

Namun dalam Journal Biological Psychiatry disebutkan bahwa penggunaan obat-obatan antipsikotik yang tepat sebelum memasuki usia dewasa muda bisa mengurangi risiko tersebut.

Penderita schizophrenia biasanya mengalami gejala halusinasi seperti mendengar suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain atau percaya bahwa orang lain bisa membaca pikiran mereka, mengontrol pikiran mereka, dan bahkan lebih berbahaya daripada itu.

Gejala-gejala tersebut dapat menjadikan mereka takut dan pendiam. Bicara dan tingkah laku mereka bisa jadi kacau bahwa mereka tidak dapat dimengerti atau menakutkan bagi orang lain.

Tidak ada yang tahu penyebab pasti schizophrenia karena peneliti belum memahami betul faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya schizophrenia.

Tetapi pada penelitian biologimedical moderen kemungkinan disebabkan oleh gen, kelainan saat perkembangan otak, dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.

untuk itu, ibu hamil sebaiknya menghindari paparan yang dapat memicu infeksi virus selama periode kritis perkembangan otak janin yaaa. atur pola makan yang sehat agar terus fit dalam keadaan hamil .

0 komentar: